INVESTASI DALAM UTANG DAN SEKURITAS SAHAM

Forum Pengantar Akuntansi Keuangan 2

Mengapa Perusahaan Berinvestasi dalam Utang dan Sekuritas Saham ?

Tujuan investasi dalam sekuritas :
1. Memperoleh keuntungan melalui selisih kenaikan harga sekuritas.
2. Memperoleh penghasilan dalam bentuk pendapatan bunga.
3. Memperoleh Penghasilan dalam bentuk pendapatan dividen.
4. Memperoleh kembali atau pengaruh signifikan atas perusahaan investee.

Investasi Sekuritas Utang

Sekuritas utang merupakan instrument yang menunjukkan hubungan antara seorang kreditor dengan suatu perusahaan. Sekuritas hutang ini terdiri dari sekuritas pemerintah, obligasi perusahaan, dan utang yang dapat dikonversikan.
Investasi sekuritas utang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.      Akan dimiliki hingga jatuh tempo
Maksudnya Sekuritas utang yang dibeli dan dimiliki dengan maksud dan tujuan kemampuan perusahaan akan dimiliki hingga jatuh tempo.
b.      Tersedia untuk dijual
Maksudnya sekuritas utang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo dantidak untuk dijual.
c.       Untuk diperdagangkan
Maksudnya sekuritas utang dan saham yang dibeli dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali dalam waktu yang dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.

Perlakuan Akuntansi Untuk Setiap Kategori Sekuritas Utang
Biaya yang diamortisasi adalah biaya perolehan/akuisisi yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrument keuangan dipertukarkan dalam transasksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dari penjualan terpaksa atau likuidasi. Perhitungan Sekuritas Utang Untuk Setiap Kategorinya diantaranya 
  • SEKURITAS YANG DIMILIKI SAMPAI JATUH TEMPO
  Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo. Investor atau perusahaan dapat mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai dimiliki sampai jatuh tempo jika entitas yang melaporkan mempunyai :
1.      Nilai positif untuk memegang sekuritas.
2.      Kemapuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya yang di amortisasi,bukan pada nilai wajarnya. Perusahaan harus mengamortisasi premi atau diskonto dengan menggunakan metode bunga efektif kecuali jika metode lainnya seperti garis lurus memberikan hasil yang sama.
  • PENJUALAN SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
          Investasi dalam sekuritas utang yang termasuk dalam kategori tersedia untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai kepemilikan yang belum terealisasi. Akun ini dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai benar-benar terealisasi.akun ini dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai benar-benar teralisasi. Jadi, perubahan nilai wajar tidak tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatitas (ketidakstabilan) laba bersih. investasi dalam bentuk sekuritas hutang atau sekuritas ekuitas yang dimiliki bukan untuk aktif diperdagangkan namun dapat dijual sebelum jatuh tempo.
o   Disajikan berdasarkan nilai pasar
o   Laba atau rugi aktual disajikan di laporan rugi laba
o   Laba atau rugi yang belum direalisasikan disajikan ke rekening ekuitas

  •  SEKURITAS UTANG PERDAGANGAN
Sekuritas utang perdagangan dimiliki oleh suatu perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering dilakukan dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum terealisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Setiap diskonto atau premi tidak diamortisasi.

Investasi Sekuritas Saham

Investasi dalam bentuk saham merupakan pembelian/penyertaan/kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa dividen.

Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud antara lain :
  • Memperkokoh jaringan pasar
  • Memperkuar distribusi
  • Menjaga suplai bahan baku
  • Memperkuat manajemen

Metode pencatatan investasi sekuritas saham :

1. Metode Konsolidasi
Digunakan sebagai dasar pencatatan dan pelaporan atas investasi berupa sekuritas saham biasa, apabila jumlah relative kepemilikan lebih dari 50%.

KEPEMILIKAN MELEBIHI 50%

Apabila kepemilikan saham melebihi 50%, maka investor telah memiliki hak pengendalian pada investee. Perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk (parent company) dan Investee merupakan perusahaan anak (subsidiary). Ketika kepemilikan mencapai 50% maka perusahaan induk wajib menyusun laporan keuangan, konsolidasi, sedangkan perusahaan induk tetap mencatat investasi dengan metode ekuitas. 

2. Metode Ekuitas
Digunakan sebagai dasar pencatatan dan pelaporan atas investasi berupa sekuritas saham biasa, apabila jumlah relative kepemilikannya 20% - 50%. Dalam metode ini diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara investee dan investor - investor pada awalnya dicatat pada setiap periode untuk memperhitungkan perubahan aktiva bersih investee yaitu jumlah yang tercatat investasi secara periodik ditambah atau dikurangi dengan bagian proporsional investor atas laba atau rugi investee dan dikurangi dengan semua deviden yang diterima investor dari investee. Metode ini mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih investee dan bahwa kerugian serta deviden investee mengurangi aktiva bersih tersebut.

3. Metode Kos
Digunakan sebagai dasar pencatatan dan pelaporan atas investasi berupa sekuritas saham biasa, apabila jumlah relative kepemilikannya kurang dari 20%

KATEGORI KEPEMILIKAN SAHAM
A. KEPEMILIKAN MELEBIHI 50%
Apabila kepemilikan saham melebihi 50%, maka investor telah memiliki hak pengendalian pada investee. Perusahaan investor disebut sebagai perusahaan induk (parent company) dan Investee merupakan perusahaan anak (subsidiary). Ketika kepemilikan mencapai 50% maka perusahaan induk wajib menyusun laporan keuangan, konsolidasi, sedangkan perusahaan induk tetap mencatat investasi dengan metode ekuitas. 

B. KEPEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50%
Walaupun perusahaan investor dapat memiliki saham perusahaan investee kurang dari 50%, hal ini menyebabkan perusahaan investor tidak memiliki kendali hukum terhadap perusahaan investee. Akan tetapi, meskipun investor berinvestasi dalam saham dengan hak suara kurang dari 50% mereka masih mempunyai kemampuan utnuk menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan investee. Untuk memberikan pedoman akuntansi bagi para investor jika saham biasa dengan hak suara yang dimiliki adalah 50% atau kurang.
Sering  kali,  diperlukan  pertimbangan  dalam  menentukan  apakah  suatu investasi  sebesar  20%  atau  lebih  menghasilkan  “pengaruh  yang  signifikan” terhadap kebijakan investee. Pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, meningkatnya  jumlah  upaya  merger  dan  pengambilalihan  “secara  paksa” telah menciptakan  situasi  di  mana  “pengaruh  yang  signifikan”  atas  investee sulit ditentukan. Oleh karenanya, FASB memberikan contoh-contoh kasus, di mana investasi  sebesar  20%  atau  lebih  tidak  memungkinkan  investor  untuk melaksanakan  “pengaruh  yang  signifikan”.  

Investee menentang akuisisi sahamnya oleh investor. Misalnya, investee mengajukan tuntutan terhadap investor  atau  mengajukan  pengaduan kepada badan regulator pemerintah.
§  Investor dan investee menandatangani suatu perjanjian yang menyatakan bahwa investor akan melepaskan hak-hak pemegang saham yang signifikan.  Hal  ini biasanya  terjadi  jika  investee  menolak  upaya pengambilalihan  oleh  investor, dan  investor  setuju  untuk  membatasi kepemilikan sahamnya dalam investee.
§  Bagian  kepemilikan  investor  tidak  menghasilkan  “pengaruh  yang signifikan” karena  kepemilikan  mayoritas  atas  investee  terpusat  pada sekelompok kecil pemegang saham yang mengoperasikan investee tanpa memperhatikan pandangan investor lainnya.
§  Investor  membutuhkan  atau  menginginkan  lebih  banyak  informasi keuangan daripada  yang  diterbitkan  investee  kepada  publik.  Kemudian, mencoba mendapatkannya dari investee, namun gagal.
§      Investor mencoba dan gagal untuk menempatkan wakilnya dalam dewan direksi investee.
Kepemilikan saham antara 20% dan 50% saham entitas lainnya, suatu entitas dapat dianggap memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh yang signifikan merupakan kemampuan  untuk melakukan pengaruh pada suatu entitas (investee).

C. KEPEMILIKAN KURANG DARI 20%
Ketika investor memiliki kepentingan kepemilikan kurang dari 20%, maka dianggap investor memiliki pengaruh yang kecil ataupu  tidak memiliki pengaruh terhadap pemilik saham (investee). Jika harga pasar tersedia, maka sekuritas ekuitas dinilai dan dilaporkan menggunakan metode nilai wajar (fair value mathod). Namun, apabila nilai pasar wajar tersedia, maka investasi dinilai dan dilaporkan sebesar kos perolehan (Cost Method). 

Sumber :
https://www.academia.edu/12216616/investasi_sekuritas_utang_dan_saham

Comments